Pendidikan

 PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM

BAB 1

PENGERTIAN PENDIDIKAN

  • PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Dalam pandangan Islam, manusia adalah makhluk ciptaan Allh yang di hadirkan di dunia ini dalam keadaan yang paling baik dibandingkan dengan makhluk lainnya (QS Al-Tin [95]:4). Dalam proses penciptaan, sebagaimana disebutkan dalam beberapa ayat Al-Qur'an, manusia diciptakan melalui dua proses atau peristiwa penciptaan yaitu proses fisik atau materi dan proses non fisik atau non materi. Dalam proses fisik (materi), manusia melewati 5 tahap perkembangan, yaitu: Nutfah, 'alaqoh, mudlghoh, 'idham dan Lahm sekitarnya  'idham atau mengikuti bentuk kerangka menggambarkan bentuk manusia (QS Al-Mu'minun [23]:12-14; QS Al-Hajj [22]:5; QS Al-Mu'min/Ghafir [40]:67). Sedangkan dalam proses non fisik (immaterial) penciptaan manusia melewati fase penting yaitu fase dimana Tuhan meniupkan ruh manusia ke dalam atau dari fisik atau tubuh manusia (QS As-Sajdah [30]:8-9). Keunggulan manusia berasal dari adanya potensi, sifat dan kebijaksanaan yang besar dan unik, baik jasmani maupun rohani. Tentunya manusia harus mewujudkan segala kepentingannya dan mengembangkan potensi fitrahnya dalam kehidupan sehari-hari, yang selanjutnya dipertanggung jawabkan kepada Allah di akhirat nanti. Hakikat manusia adalah kekuatan atau kemampuan (potensi tersembunyi) yang melekat pada manusia sejak awal, komitmen terhadap nilai-nilai, keyakinan padanya, mencari kebenaran (hanif) dan Potensi adalah ciptaan Tuhan. Sifat manusia adalah bawaan sejak lahir karena manusia memiliki sifat kreatif (fitrah mukhollaqah).Pada saat lahir, manusia tidak memiliki pengetahuan sedikitpun. Dalam Al-Qur'an (QS An-Nahl [16]:78), Allah SWT berfirman: 

Artinya: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”

Dikatakan dalam sebuah hadits: “Tidaklah dilahirkan seorang anak, melainkan atas fitrah …” (H.R.Muslim). Di antara tipe-tipe habitat manusia, terdapat 13 tipe habitat manusia yang sangat penting, yaitu:(1) Hakikat agama, (2) Hakikat akal, (3) Hakikat kesucian dan kebersihan, (4) Hakikat akhlak atau akhlak, (5) Hakikat kebenaran; (6) keadilan, (7) persamaan dan persatuan, (8) sifat individual, (9) sifat sosial, (10) sifat seksual, (11) sifat ekonomi, (12) sifat politik, dan (13) sifat artistik. Sifat manusia yang berbeda ini harus dikembangkan secara optimal dan seimbang.

Ketika perkembangan alami terjadi, ketidakharmonisan dan/atau krisis secara alami muncul dalam kehidupan manusia. Pembinaan Karakter Ciptaan (Fitrah Mukhollaqah) dimaksudkan untuk menjaga keterikatan manusia dengan perjanjian dengan Tuhan sebelum proses penciptaan dilakukan. Dalam hal ini, Allah menurunkan agama sebagai Fitrah Munazzalah atau sebagai barometer apakah manusia masih konsisten dan berkomitmen pada misi kemanusiaannya sebagai wakil Allah di muka bumi. 

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa manusia dilahirkan dengan potensi dasar (kodrat) yang pada dasarnya baik. Namun potensi tersebut dapat berkembang sesuai dengan lingkungan yang membentuknya. Potensi dasar seseorang berkembang dengan baik apabila lingkungan tempat munculnya potensi tersebut baik dan sebaliknya.

Dari uraian di atas dijelaskan bahwa berbagai kemampuan yang harus dimiliki seseorang tidak dibawa sejak lahir, tetapi diperoleh setelah lahir saat ia menuju kedewasaan. Selain itu , seseorang dapat memperoleh keterampilan ini dengan bantuan pihak lain.  Kondisi tersebut bisa di dapat dalam bentuk pendidikan, pengajaran, pelatihan, pendampingan dan masih banyak kegiatan lainnya yang dapat dirangkum dalam istilah pendidikan. Di sisi lain, yang bersangkutan juga harus belajar atau menjalani pelatihan lebih lanjut. Mengapa orang membutuhkan pendidikan lanjutan? Karena dalam keberadaannya, orang yang harus “menciptakan/membuat” dirinya pada hakekatnya adalah orang itu sendiri. Sebaik dan sekuat apa pun usaha pihak lain (pendidik) bagi seseorang (siswa) untuk membantunya, menjadi seseorang, tetapi jika orang itu tidak mau melanjutkan pendidikannya, maka usaha membantu itu tidak menambah kemungkinan. orang itu menjadi seseorang. Apalagi perkembangan dan peningkatan kehidupan manusia diserahkan kepada setiap orang sejak lahir, tanpa pendidikan orang lain dan tanpa upaya pendidikan diri dari orang yang bersangkutan, maka kemungkinan besar ia akan hidup begitu saja. berdasarkan insting mereka. 

  • PENDIDIKAN MENURUT KI HAJAR DEWANTARA

Pendidikan adalah upaya untuk memajukan bertumbuhnya pendidikan budi pekerti (kekuatan batin dan karakter), pikiran, serta tubuh anak. Ki Hajar Dewantara menjabarkan bahwa tujuan pendidikan terbagi menjadi tiga, yaitu :Membentuk budi didik yang halus pada pekerti peserta Meningkatkan kecerdasan otak peserta didik,Mendapatkan kesehatan badan pada peserta didik,Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, maka pendidikan harus memiliki kesatuan konsep yang jelas, meliputi : Ing Ngarsa Sung Tuladha: sebagai guru atau pendidik harus bisa menjadi teladan untuk semua peserta didik.

Ing Madya Mangun Karsa: pendidik mampu menciptakan ide bagi peserta didik.

Tut Wuri Handayani: pendidik harus mampu memberikan motivasi dan arahan untuk peserta didik.

Ketiga hal tersebut merupakan semboyan Ki Hajar Dewantara. Sesuai dengan tujuan pendidikan, peserta didik harus melalui proses umum yang dapat melalui jalur pendidikan formal maupun informal. Menurut peraturan pemerintah Undang-Undang Sisdiknas No. 2 Tahun 1989, siswa sekarang belajar selama sembilan tahun, terdiri dari program enam tahun di sekolah dasar dan tiga tahun di sekolah menengah. ( LMS guru penggerak angakatan 04).

  • KESIMPULAN

Secara umum, konsep pendidikan adalah proses memperoleh pengetahuan, keterampilan atau hal-hal lain yang secara terus menerus diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pembelajaran ini berlangsung dengan berbagai cara, misalnya melalui pengajaran, pelatihan dan juga penelitian 

Definisi lain dari pendidikan adalah kerja sadar, sistematis yang menciptakan suasana belajar dan mengajar di mana siswa dapat mengembangkan potensinya. Dengan pendidikan ini seseorang dapat memperoleh kecerdasan, akhlak mulia dan sifat-sifat lainnya.

Jadi, konsep pendidikan adalah pembelajaran yang diberikan kepada siswa. Melalui pembelajaran, siswa memahami suatu konsep atau sesuatu secara utuh dan menjadi lebih kritis dalam berpikir. Kecerdasan dan potensi yang meningkat memungkinkan siswa dapat memiliki pengetahuan dan kreativitas, sehat jasmani dan rohani, memiliki kepribadian yang baik, dan bertanggung jawab ketika menjadi anggota masyarakat. 

Jadi dengan proses pendidikan dan pengajaran siswa atau seorang invidu dapat meningkatkan segala potensi kebaikan dalam dirinya. Potensi kebaikan tersebut hadir dan melekat dalam diri siswa atau individu sejak lahir atas berkat dan anugrah dari Allah SWT. Dengan kebaikan dalam diri anak tersebut, pendidikan di harapkan dapat menghantarkan anak menjadi pribadi yang dapat menjalankan perannya sebagai khalifah di muka bumi serta mendapat derajat kebaikan di hadapan Allah SWT sesuai dengan janji NYA.

Pendidikan menyediakan ekositem yang dapat membantu anak menumbuhkan segala potensi kebaikan dalam dirinya, sehingga anak dapat mengembangkan kemampuan dan ketrampilannya sesuai dengan bakat, minat dan kemampunannya sehingga kelak ia akan menjadi manuasi yang bahagia dan sejahtera serta beruntung di dunia dan akherat sesuai dengan janji Allah SWT.

Dengan proses pendidikan yang tepat anak dapat merdeka secara lahir dan batin sehingga ia dapat bertumbuhkembang dengan baik dan optimal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Paradigma pendidikan

Peran dan nilai guru