pengimbasan modul 1 Calon Guru Penggerak angkatan 04 Kab Sragen

 BUDAYA POSITIF SDIT AZ ZAHRA 2 SRAGEN

Oleh: ERNA,S.Pd

LATAR BELAKANG

Selain keluarga, pendidikan merupakan salah satu  komponen penting dalam pembentukan karakter seseorang. Lembaga-lembaga pendidikan memiliki andil yang besar dalam proses pembentukan karakter sesorran, sehingga lembaga pendidikan senantiasa berupaya untuk memberikan program terbaik dalam rangka menyediakan lingkungan pendidikan yang kondusif dan aman bagi  peserta didik . Selain karakter, proses pendidikan jugajuga menuntun peserta didik untuk sampai kepada keselamatan dan kebahagiaan sesuai dengan kodrat mereka. Hal ini sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara, yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, kodrat alam dan kodrat zaman, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan.

 SDIT AZ ZAHRA 2 SRAGEN  merupakan salah satu sekolah swasta Islam yang selalu berupaya untuk menghadirkan  inovasi dalam proses membentuk  budaya positif bagi peserta didik. Islami merupakan salah satu visi SDIT AZ ZAHRA 2 SRAGEN. Dalam rangka mewujudkan sebuah budaya islam dalam  karakter peserta didik  berbagai program pembiasaan di lakukkan setiap harinya. Mentoring pagi  merupakan salah satu program unggulan SDIT AZ ZAHRA 2 dalam rangka mewujudkan salah satu visi sekolah yaitu menghadirkan generasi islami. Dalam program Mentoring pagi berbagai kegiatan di rancang untuk membentuk sebuah budaya positif bagi peserta didik. Dalam mentoring pagi ada kegiatan: berdoa sebelum belajar, sholat dhuha, training sholat, training wudhu, tilawah doa dan hadist, tilawah bersama dan BPI ( Bina Pribadi Islam ) yang di laksanakan secara terjadwal.

            Pembiasaan mentorig  pagi  di harapkan dapat menumbuhkan rasa cinta kepada Allah dalam diri anak anak. Guru senantiasa memberikan motivasi tentang pentinghnya menghadirkan Allah dalam segala aktivitas sehari – hari , terutama mengawali pagi dengan sholat dhuha dan tilawah. Dengan pembiasaan ini di harpakan kelak , peseerta didik akan secara mandiri melakukan kebiasaan ini dalam kehidupan mereka. Sealain itu guru juga senantiasa menjelaskan kepada peserta didik akan keutamaan sholat dhuha dan tilawah Al Qur’an.

            Budaya positif mentoring pagi  perlu mendapat dukungan dari seluruh guru dan karyawan, peserta didik dan semua komponen dalam sekolah. Kegiatan mentoring pagi  mampu menciptakan budaya disiplin bagi seluruh warga sekolah.

 

TUJUAN

Adapun tujuan budaya positif mentoring pagi, antara lain Melalui pembiasaan budaya positif murid terbiasa  sholat dhuha serta membaca dan menghafal Al Quran setiap hari, tumbuh dalam hati peserta didik untuk senantiasa menghadirkan Allah dalam segala aktivitas kesehariaanya. Serta peserta didik akan mendapat keutamaan kecerdasan otak, kecerdasan spiritual, ikut memelihara Alquran, mendapat syafaat, memberi mahkota kemuliaan bagi orang tua di surga, serta mendapat derajat tinggi.

AKSI NYATA

            Program kegiatan Mentoring pagi  direncanakan dengan matang dan melalui beberapa prosedur. Sebagai guru penggerak, mengajukan perencanaan dan tujuan kegiatan Mentoring Pagi  kepada kepala sekolah, kemudian di sampaikan kepada pimpinan harian untuk dirapatkan dan diputuskan.

Koordinasi untuk membuat program bersama

Semua Guru memberi keteladanan dengan murojaah dab mengaji bersama di pagi hari



Anak Sholat dhuha dan murojaah bersama





Anak anak tilawah bersama


BPI ( Bina Pribadi Islam ) Khusus kelas 5 dan 6

Berdoa sebelum belajar


Cuci tangan dan cek suhu tiap pagi


Guru penggerak harus mampu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan , dengan nilai dan peran guru penggerak untuk mewujudkan visi sesuai dengan profil pelajar pancasila dan dengan tahapan BAGJA agar tercipta budaya positif dilingkungan sekolah dan menjadikan pembelajaran yang nyaman menyenangkan dan bermakna.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan

Paradigma pendidikan

Peran dan nilai guru